Contoh Pidato Bahasa Inggris Hari Pendidikan Beserta Arti

Diposting pada

Contoh Pidato Bahasa Inggris Hari Pendidikan Beserta Arti

 

Contoh Pidato Bahasa Inggris Hari Pendidikan Beserta Arti
Contoh Pidato Bahasa Inggris Hari Pendidikan Beserta Arti

 

English Speech

 

Tidak terasa ya sahabat SBI sebentar lagi kita akan memasuki bulan mei, dimana pada tanggal tersebut kita akan berjumpa dengan hari yang special yaitu hari pendidikan nasional. Tepatnya pada tanggal 2 mei.

Nah, biasanya hari pendidikan tersebut banyak diperingati dengan cara upacara dan juga pidato. Mungkin sahabat SBI sering mendengar pidato dalam bahasa indonesia ya? namun bagaimana dengan bahasa inggris? Langsung simak ya sahabat SBI semua 🙂


on this day, we celebrate the day of national education, based in field of the Bogor Palace on May 2, 2007. By commemorating national education may we more/bangkit spirit to promote and educate the nation’s children’s education in order to be useful to the State, nation and religion.
School age children are added quickly and increase each graduate level education is great, but not followed the addition of infrastructures and means of rapid and adequate education, cause problems for the Government to provide “education and teaching” at all citizens as mandated by the Constitution.
This question is crucial considering the vast archipelago‘s geographical beragamanya and scattered with socio-economic developmentcultural level is different. When it for the first time REPELITA with stress on economic development which is seen as the Foundation for other aspects of national development. In the renewal of education attention focused on efforts to repair and improve quality as well as structuring opportunities of education. Regarding the latter is only achieved when sulitlah through konvesial ways i.e. utilizing communication technologies and information technology, radio and television. In 2007 the Government has set a BUDGET for education by 20% for SD, JSS and SLTA. Programs and activities that do not solely on the basis of the increase of the number of school buildings, teachers, books and more.

 

The alternative of education are:

 

1. The addition of capacity of SLP is done either by the addition of new school
2. Increased capacity of private schools
3. The development of the school open with media correspondence, module, radio broadcasts, television broadcasts and other
4. The opening of the practical skills courses outside school as the channeling of society..

 

Ki Hajar Dewantara (1889-1959) a character education Indonesia which memprokarsai the establishment of the institution the student Garden. He is more famous for the tut wuri handayani philosophy, Vice mangun karsa, hing hing ngarso sung tulada. the purpose classify with the term “tri-nga” (the three “nga-nga is the last letter in the alphabet, Java ajisak).” NGA‘s “first love” (understanding the intellectual/aspect). Nga both” isngrasa” is (feel aspects of affection), and “nga third is the nglakonin” (teaching or psychomotor aspect). Formulating educational objectives covering aspects of cognitive, affective, and psychomotor. According to Haji, was the right of every people to organize themselves, therefore teaching must educate children become independent inner man, mind, and energy. Teaching do not outrageously prioritizes the intelligence of the mind because it can separate educated people  with the other people.

 

End up here, hopefully Indonesia more Nations raise and educate children as well as creating a productive student, creative, innovative, and useful to the nation and the State, created the human resources quality and independent that can meet the needs of globally.

pada hari ini, kita merayakan hari pendidikan Nasional, yang bertempat dilapangan Istana Bogor pada tanggal 2 Mei 2007. Dengan memperingati Pendidikan Nasional semoga kita lebih semangat /bangkit untuk memajukan dan mencerdaskan pendidikan anak-anak bangsa agar berguna bagi bangsa, Negara dan Agama.
Pertambahan anak umur sekolah yang cepat dan pertambahan lulusan tiap jenjang pendidikan yang besar, tapi tidak diikuti penambahan prasarana dan sarana pendidikan yang cepat dan memadai, menimbulkan masalah bagi pemerintah untuk memberikan “pendidikan dan pengajaran” pada semua warga Negara sebagaimana diamanatkan oleh undang- undang Dasar.
Persoalan ini krusial mengingat beragamanya geografis nusantara yang luas dan terpencar dengan tingkat perkembangan sosial-ekonomi-kultural berbeda. Ketika itu untuk pertama kali pelaksanakan REPELITA dengan tekanan pada pembangunan ekonomi yang dipandang sebagai landasan bagi aspek- aspek lain dari pembangunan nasional. Dalam pembaruan pendidikan perhatian difokuskan pada upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas serta penataan kesempatan mendapat pendidikan. Mengenai yang terakhir ini sulitlah dicapai bila hanya melalui cara-cara konvesial yaitu memanfaatkan teknologi komunikasi dan teknologi ,informasi radio dan televisi. Pada tahun 2007 pemerintah telah menetapkan APBN untuk pendidikan sebesar 20% bagi SD, SLTP dan SLTA. Program dan kegiatan yang dilakukan tidak semata-mata atas dasar pertambahan jumlah gedung sekolah, guru, buku dan lain-lain.

Alternatif yang didentifikasikan adalah :

1. Penambahan daya tampung SLP yang dilakukan baik dengan penambahan sekolah baru
2. Peningkatan daya tampung sekolah- sekolah swasta
3. Pengembangan sekolah terbuka dengan media korespodensi, modul, siaran radio, siaran televisi dan lain-lain
4. Pembukaan kursus- kursus ketrampilan praktis diluar sekolah sebagai jalur penyaluran kemasyarkat..

Ki Hajar Dewantara (1889-1959) seorang tokoh pendidikan Indonesia yang memprokarsai berdirinya lembaga pendidikan Taman siswa. Dia lebih terkenal dengan filsafat” tut wuri handayani, hing madya mangun karsa, hing ngarso sung tulada. Dewantara mengklasifikasikan tujuan pandidikan dengan istilah “ tri-nga”(tiga “nga-nga adalah huruf terakhir dalam abjad jawa ajisak). “Nga” pertama adalah ngerti” (memahami /aspek intelektual). “Nga kedua” adalah “ngrasa” adalah (merasakan aspek afeksi), dan “nga” ketiga adalah “nglakonin” (mengajarkan atau aspek psikomotorik). Merumuskan tujuan pendidikan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Dewantara, adalah hak tiap orang untuk mengatur diri sendiri, oleh karena itu pengajaran harus mendidik anak menjadi manusia yang merdeka batin, pikiran, dan tenaga. Pengajaran jangan terlampau mengutamakan kecerdasan pikiran karena hal itu dapat memisahkan orang tepelajar dengan rakyat.

Akhir sampai disini, semoga bangsa Indonesia lebih meningkatkan dan mencerdaskan serta menciptakan anak-anak didik yang produktif, kreatif, dan inovatif yang berguna bagi bangsa dan Negara, Menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mandiri yang dapat memenuhi kebutuhan global .


semoga bermanfaat untuk sahabat SBI 🙂

 

Check Materi SBI Lainnya: